Photobucket

TEMPATKU PULANG

Rumah Yang Tentram Nan Indah. Meskipun Penuh Dengan Kesederhanaan Tapi Tetap di Tunggu Kehadirannya

RESIMEN MAHASISWA

Belajar, Berlatih dan Berjuang Sebagai Penyempurnaan Pengabdian Kepada Nusa dan Bangsa. Disiplin Adalah Nafasku. Kesuksesan Adalah Tujuanku

HATI YANG BERSIH

Untuk Menjaga Keseimbangan Hidup Selain Urusan Duniawi Harus di Selaraskan dengan Urusan Akhirat

KEAHLIAN

Menekuni Bidang Tertentu Dari Disiplin Ilmu Yang Di Jalani Sebagai Ciri Khas

ORGANISASI

Menyalurkan, Menambah Pengetahuan dan Mengembangkan Bakat dan Minat Yang di Miliki

Photobucket

Kamis, 30 Juni 2011

PROFIL MENWA SAKERA 863 UTM


       







  
  LATAR BELAKANG

Tinjauan historis dan psikologis
Resimen Mahasiswa pertama kali dibentuk oleh jendral besar A.H. Nasution pada pemerintahan orde lama. Misi dan tujuan dari pembentukan Resimen Mahasiswa terutama untuk membendung penyebaran paham komunis dalam kampus, diharapkan dengan ancaman nyata yaitu organisasi kepartaian termasuk PKI seperti CGMI dan lain-lain. Selanjutnya Resimen Mahasiswa lebih dikenal pada tahun1963. Legitimasi keabsahannya adalah Keputusan Bersama Menteri, yang pertama bidang pertahanan dan keamanan (Wanpa Hankam) dan Menteri perguruan tinggi dan ilmu pengetahuan nomor : M/A/20/1963 tentang pelaksanaan wajib latih dan pembentukan Resimen Mahasiswa di perguruan tinggi. Keputusan bersama Menko Hankam/Kasad dan Menteri PTIP nomor : M/A/165/1965 tentang organisasi dan prosedur resimen mahasiswa sesuai dengan undang-undang pertahanan Negara (UURI No. 29 tahun 194) yang berlaku waktu itu Panglima Teritorium III/Siliwangi (TT/III/Slw) Kolonel R.A. Kosasih mengeluarkan kebijakan mengadakan latihan keprajuritan Mahasiwa di Bandung.
Tahun 1963 dibentuklah Resimen Mahasiswa berdasarkan Keputusan Bersama Wnpa bidang Hankam dengan menteri PTIP bersumber dari Mahasiswa yang sudah mendapatkan latihan keprajuritan, maka lahirlah Resimen Mahasiswa Mahawarman untuk wilayah Jawa Barat dan Resimen  Mahasiswa aharuyung untuk wilayah Sumatra Barat, serta Resimen Mahasiswa lain berturut-turut di daerah lainnya.
Tahun 1967 terjadi perubahan pokok pikiran yang menggabungkan tiga bentuk DIKHANKAMNAS menjadi  satu bentuk yakni Wajib Latih Mahasiswa (WALAWA) yang terbagi menjadi tiga bentuk, masing-masing dengan kualifikasi Tamtama, Bintara dan Perwira. Walawa bersifat suka rela, selektif ekstrakurikuler-intra Universitas (dengan rekomendasi dari rektor). Setelah diadakan evaluasi pada tahun 1972, maka WALAWA ditingkatkan menjadi pendidikan kewiraan dan pendidikan perwira cadangan, dengan Keputusan Bersama Tiga Menteri, Menhankam/pangab,Mendagri, dan Mendikbud nomor : Kep/39/XI/1975,0246a/U/1975 dan 247 tahun 1975 tentang pembinaan organisasi Resimen Mahasiswa dalam rangka mengikutsertakan rakyat dalam Pembelaan Negara. Disamping itu Resimen Mahasiswa yang bersifat sukarela selektif ekstrakurikuler-intra Universitas dan menjadi tanggung jawab tiga Menteri Januari nomor : Kep/02/I/1978,05/a/U/1978 dan 17A tahun 1978 tentak petunjuk pelaksanaan pembinaaan Resimen Mahasiswa.

PROFIL MENWA SAKERA 863 UTM

PROFIL MENWA SAKERA 863 UTM